KANKER PAYUDARA



Apa itu Kanker Payudara ?
http://prodia.co.id/images/stories/kanker-payudara-2_5.jpgKanker payudara  adalah penyakit yang ditandai adanya pertumbuhan sel abnormal dari payudara yang tumbuh cepat, dimulai dari sistem saluran kelenjar susu, kemudian tumbuh menyusup ke bagian lain melalui pembuluh darah dan pembuluh getah bening, akibatnya dapat menyerang seluruh bagian tubuh (metastasis).

Apa penyebab Kanker Payudara ?
Umumnya kanker payudara lebih sering ditemukan pada pasien dari keluarga yang memiliki riwayat penderita kanker payudara. Faktor risiko lainnya adalah gangguan hormonal (baik esterogen maupun androgen) yang menyebabkan terlambat menopause, dan periode menstruasi yang lama. Estrogen merupakan salah satu penyebab terjadinya kanker payudara. Selain itu, perubahan gaya hidup modern dapat pula menyebabkan terjadinya kanker payudara pada usia muda.

Bagaimana gejalanya ?
  • Benjolan pada payudara
  • Adanya benjolan atau massa di ketiak
  • Perubahan ukuran dan bentuk payudara
  • Keluarnya cairan yang abnormal dari putting susu, maupun bagian kecoklatan payudara (areola)
  • Payudara tampak kemerahan
  • Kulit di sekitar putting susu nampak bersisik
  • Puting susu tertarik ke dalam, atau terasa gatal
  • Nyeri pada payudara, atau terjadi pembengkakan pada salah satu payudara

Bagaimana diagnosisnya ?
  • Mamografi - Merupakan pemotretan pada payudara dengan alat khusus menggunakan radiasi ringan sinar-x  yang dapat mendeteksi tumor sangat kecil yang tidak teraba oleh dokter sekalipun. Selain itu, bermanfaat dalam menemukan lesi berukuran sangat kecil, sampai 2 mm, yang tidak teraba dalam pemeriksaan klinis (biasanya berukuran di bawah 1 cm).
  • Biopsi
  1. Fine-needle aspiration Biopsy - Dokter dapat menggunakan jarum tipis untuk mengambil sel atau cairan dari benjolan pada payudara
  2. Core biopsy - Dokter menggunakan jarum yang lebar untuk mengambil sampel dari jaringan payudara
  3. Skin biopsy - Bila ditemukan perubahan pada kulit payudara, dokter akan mengambil sedikit sampel dari kulit
  4. Surgical biopsy - Ahli bedah akan mengambil contoh jaringan payudara
  • Pemeriksaan Biomarker pada jaringan payudara - Berupa pemeriksaan penanda biokimia pada jaringan payudara (yang diperoleh dari hasil biopsi), yang dihasilkan selama terjadi abnormalitas pada tubuh dapat membantu menetapkan diagnosis kanker payudara.
  • Pemeriksaan reseptor hormon - Seperti sel sehat lainnya, tumor payudara memerlukan hormon untuk tumbuh. Tumor ini memiliki reseptor untuk hormon estrogen, progesteron atau keduanya. Bila hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa tumor payudara memiliki reseptor tersebut maka terapi hormon adalah pilihan terapi yang paling direkomendasikan.
  • Pemeriksaan Her2/neu (Human Epidermal Growth Factor Receptor – 2) - Protein Her2/neu ditemukan pada beberapa jenis sel kanker. Pemeriksaan ini menunjukkan apakah jaringan memiliki protein her2/neu atau kopi gen yang berlebih. Bila tumor payudara memiliki jumlah her2/neu dalam jumlah berlebih, terapi tertarget (targeted therapy) bias menjadi salah satu pilihan pengobatan. Untuk mendapatkan hasil membutuhkan waktu beberapa minggu. Hasil pemeriksaan ini dapat membantu dokter memutuskan pengobatan yang tepat.

Pengobatan yang dilakukan
  • Radioterapi, pada payudara dan daerah ketiak dilakukan serangkaian radiasi berdosis ringan untuk membunuh sel kanker. Radiasi dilakukan untuk membersihkan sisa-sisa sel kanker yang tersisa pasca operasi.
  • Kemoterapi (chemotherapy), pengobatan dengan obat-obatan anti kanker untuk mencegah pembiakan sel-sel kanker. Bias dilakukan terpisah, ataupun disertai dengan bedah atau radioterapi. Kemoterapi bias menimbulkan efek samping berupa rasa mual, rambut rontok dan kehilangan tenaga.
  • Terapi hormon, sasaran dari terapi hormon adalah mencegah estrogen memperparah sel kanker yang ada, dengan menyeimbangkan hormon. Seperti diketahui, hormon esterogen merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab terhadap risiko terjadinya kanker payudara. Pada terapi hormon terdapat beberapa golongan obat yang digunakan, antara lain adalah golongan antiesterogen, salah satunya adalah tamoksifen.
  • Terapi antibodi monoklonal (Monoclonal Antibody drug), terapi inovasi baru untuk mengatasi kanker dengan meningkatkan imunitas tubuh untuk mengatasi perkembangan sel kanker. Obat-obatan golongan antibodi monoklonal, seperti Rituximab membuat sel kanker akan lebih dikenali oleh sistem imun, sedangkan Cetuximab bekerja menghambat ikatan antara growth factor dengan reseptor pada sel. Selain itu, kombinasi obat antibodi monoklonal dengan partikel radioaktif (terapi radiasi) dapat menghantarkan radiasi langsung tepat sasaran pada sel kanker. Hal ini digunakan untuk memastikan  radiasi tersebut tidak merusak sel yang sehat.

Pencegahan yang dapat dilakukan
Melakukan deteksi sejak dini
- Pemeriksaan payudara sendiri
  • Amati  !
Lakukan pemeriksaan dengan berdiri di depan kaca, lengan terletak di samping badan. Perhatikan bentuk dan ukuran payudara. Jika ukuran satu dengan yang lainnya tidak sama, hal itu adalah hal yang normal.
Kemudian, perhatikan juga bentuk putting dan warna kulit. Lakukan hal yang sama dengan posisi tangan yang berbeda-beda (kedua tangan diangkat, tangan diletakkan di pinggang, atau badan sedikit membungkuk). Lakukan hal ini waktu mandi atau sedang bercermin sehingga Anda dapat mengenali bentuk payudara Anda.
  • Rasakan !
Berbaring dengan bantal di bawah pundak kiri. Letakkan tangan kanan di belakang kepala membentuk sudut 90 derajat. Gunakan 3 jari tangan kiri Anda untuk merasakan benjolan atau penebalan kulit pada payudara. Tekan dengan baik payudara Anda. Pelajari bagaimana rasa payudara Anda pada biasanya.

Langkah ini memastikan Anda telah menjelajahi seluruh area dan membantu Anda mengingatkan bagaimana keadaan payudara Anda. Bila merasa ada perubahan, segera hubungi dokter.
Dampak yang ditimbulkan oleh Kanker Payudara
Jika tidak cepat diatasi, kanker ini akan menyebar ke bagian tubuh lain.

DIABETES MELITUS

 Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang akhir-akhir ini semakin banyak dijumpai. Penyakit Diabetes Melitus juga sering kita sebut dengan istilah kencing manis atau penyakit gula darah. Penyakit yang satu ini termasuk jenis penyakit kronis yang tanda awalnya yaitu meningkatnya kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh. Organ tubuh yang terganggu adalah pankreas yang mana sudah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Pankreas sudah tidak mampu memproduksi hormon insulin dalam memenuhi kebutuhan tubuh.


diabetes melitus

Menurut sumber wikipedia Insulin adalah sejenis hormon jenis polipeptida yang dihasilkan oleh kelenjar pankreas. Fungsi utama insulin ialah untuk menjaga keseimbangan glukosa dalam darah dan bertindak meningkatkan pengambilan glukosa oleh sel badan. Kegagalan tubuh untuk menghasilkan insulin, atau jumlah insulin yang tidak mencukupi akan menyebabkan glukosa tidak dapat masuk ke dalam tubuh dan digunakan oleh sel-sel dalam tubuh (tidak terserap oleh sel-sel dalam tubuh). Dengan demikian glukosa meningkat di dalam darah menyebabkan berlakunya penyakit kencing manis juga dikenal sebagai Diabetes Melitus.

PENYEBAB DIABETES MELITUS

1) Banyak Mengkonsumsi Makanan yang Mengandung Gula
Kita semakin sulit menghindari makanan yang mengandung gula, hal tersebut sangat mudah di jumpai seperti es krim, sirup, minuman dalam kemasan, permen, aneka jajanan kue dan lain-lain. Semua makanan dan minuman tersebut kadang tanpa kita sadari mengandung banyak gula. Yang patut diwaspadai adalah gula yang terkandung dalam makanan dan minuman tersebut tidak pernah kita ketahui berapa takarannya. Berbeda jika kita minum teh atau kopi buatan sendiri, yang sudah diketahui berapa sendok teh takarannya. Kita boleh minum teh manis dan kopi selama dalam batas yang wajar.

2) Kurang tidur
Kurang tidur dapat menyebabkan berkurangnya sistem kekebalan tubuh sehingga tubuh mudah terserang penyakit. Selain itu kebiasaan begadang sambil minum kopi dan merokok mempunyai resiko terkena penyakit diabetes. Oleh karena itu hindarilah kebiasaan begadang, istirahatlah secara cukup, yaitu 8 jam dalam sehari agar tubuh dapat fit kembali.

3) Makan terlalu banyak karbohidrat dari nasi atau roti
Perlu Anda ketahui bahwa tubuh mempunyai kemampuan yang terbatas dalam mengolah makanan yang Anda makan. Jika Anda makan terlalu banyak karbohidrat, maka tubuh akan menyimpannya dalam bentuk gula dalam darah (glikogen). Jika hal ini berlangsung setiap hari, maka dapat dibayangkan besarnya penumpukan glikogen yang disimpan dalam tubuh. Inilah pemicu awal terjadinya gejala diabetes. Untuk penderita diabetes bisa juga membaca artikel makanan diabetes melitus.

4) Merokok
Merokok merupakan salah satu kebiasaan yang tidak baik selain minum minuman beralkohol. Merokok dapat menjadi pemicu terjadinya diabetes. Selain merusak paru-paru, merokok juga dapat merusak hati dan pankreas dimana hormon insulin diproduksi sehingga dapat mengganggu produksi insulin di dalam kelenjar pankreas.

5) Kurangnya Aktivitas Fisik
Gaya hidup naik mobil ketika berangkat kerja, naik lift ketika berada dikantor, duduk terlalu lama di depan komputer serta kurangnya aktivitas fisik lainnya membuat sistem sekresi tubuh berjalan lambat. Akibatnya terjadilah penumpukan lemak di dalam tubuh yang lambat laun berat badan menjadi berlebih.
Sebagai pencegahan, Anda dapat memperbanyak aktivitas fisik selama bekerja. Misalnya jalan kaki ketika berangkat ke kantor, naik tangga, melakukan senam ringan sehabis duduk terlalu lama dan lain-lain.

6) Faktor Keturunan
Diabetes juga dapat disebabkan karena faktor keturunan atau genetika. Biasanya jika ada anggota keluarga yang menderita diabetes, maka kemungkinan besar anaknya juga menderita penyakit yang sama. Para ahli diabetes telah sepakat menentukan persentase kemungkinan terjadinya diabetes karena keturunan. Jika kedua orang tuanya (bapak dan ibu) menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 83%. Jika salah satu orang tuanya (bapak atau ibu) adalah penderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 53%. Sedangkan jika kedua orang tuanya normal/tidak menderita diabetes, maka kemungkinan anaknya menderita penyakit diabetes yaitu 15%.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang menderita penyakit diabetes, yaitu : pola makan yang salah, gaya hidup yang kurang sehat, umur, dan kelainan genetik. Sedapat mungkin kita harus mengurangi atau bahkan menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat memicu terjadinya diabetes.

( sumber : http://www.sahabatsehat.info/2012/03/diabetes-melitus-gejala-dan-penyebab.html )